Sabtu, 04 Februari 2012

Kebahagiaan VS Kesedihan

KEBAHAGIAAN VS KESEDIHAN
Niat dan keyakinan menjadi landasan kita dalam melaksanakan setiap aktifitas kita untuk sukses. Ketika kita salah dalam menentukan niat dan keyakinan kita, maka inilah yang akan menjadi faktor pertama yang bisa menjelaskan kenapa kita tidak menjadi orang yang sukses.
Pada dasarnya otak manusia mencari kesuksesan dan menghindari kegagalan. Apabila sesuatu hal dikaitkan dengan kesuksesan, kita cenderung mendekatinya dan termotivasi untuk mencapainya. Apabila sesuatu hal dikaitkan dengan kegagalan, kita cenderung untuk menjauhinya dan tidak termotivasi untuk mencapainya. Sedangkan hati manusia pada dasarnya akan selalu mencari ketenangan serta kebahagiaan dan menghindari kegelisahan serta kesedihan. Apabila sesuatu hal dikaitkan dengan kesuksesan, kita menjadi tenang dan bahagia. Apabila sesuatu hal dikaitkan dengan kegagalan, kita menjadi gelisah dan sedih. 
 
Apabila dalam suatu hal yang sama terjadi percampuran niat serta keyakinan yang berbenturan, dan hal ini berkaitan dengan kesuksesan dan kegagalan, otak dan hati kita akan menjadi bingung dan kita cenderung untuk mencari zona nyaman serta tidak segera melangkah dan mengambil tindakan, atau bahkan kita diam saja karena tidak ada jalan keluar.
Orang yang mencapai kesuksessan akan menemukan ketenangan jika niatnya benar, sedangkan orang yang mencapai kesuksesan tetapi masih belum tenang atau masih merasa gelisah, bisa jadi karena niat yang kurang benar.
Orang yang belum mencapai kesuksesan tetap menemukan ketenangan dan kebahagian jika memang niatnya benar. Orang yang tidak sukses mencapai tujuannya akan semakin tidak tenang, gelisah, depresi dan stres dikarenakan niat yang salah.
Sesungguhnya setiap amalan itu dengan niat, dan setiap urusan tergantung niatnya. Barang siapa yang hijrah karena Allah dan Rosul Nya, maka hijrahnya pada Allah dan Rosul Nya. Barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya pada apa yang di maksudkan itu.(Arbain An Nawawi).
Jika setiap kegiatan, aktivitas, pekerjaan kita diniatkan karena Allah, maka semua akan bernilai ibadah, tetapi jika niat kita karena dunia atau sesuatu yang ingin dicapai, maka kita hanya akan mendapatkan apa yang kita inginkan tersebut dan tidak bernilai agama. Oleh karena itu, niat dan keyakinan yang benar yaitu karena Allah akan mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan. Sedangkan niat dan keyakinan yang salah akan mendatangkan ketidaktenangan, kegelisahan, dll. Semoga setiap perbuatan kita niatkan karena Allah SWT.
 
By http://www.facebook.com/profile.php?id=100002224677712 (Dwi Aji Saputra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar