Sabtu, 14 Januari 2012

Real madrid permalukan Mallorca dan semakin jauh dari sang rival nya barcelona

Liga BBVA: Mallorca-Real Madrid: José María Callejón
Getty
Tuan rumah Mallorca sempat berada di atas angin saat unggul dengan layak di babak pertama lewat sundulan Temer Hemed di menit ke-39, namun strategi jitu pelatih Real Madrid Jose Mourinho berhasil mengubah arah permainan.

Pergantian pemain yang dilakukan Mourinho akhirnya berbuah gol penyeimbang Gonzalo Higuain di menit ke-72, dan Jose Maria Callejon membuktikan mental juara Madrid dengan menjadi penentu kemenangan enam menit menjelang bubaran.

Tim tamu gagal mengembangkan permainan di babak pertama, justru Mallorca melalui serangan balik sering mengancam benteng pertahanan Real Madrid.

Bahkan, kiper Mallorca Dudu Aouate baru bekerja di menit ke-30 saat menangkap erat tendangan bebas Cristiano Ronaldo.

Mallorca akhirnya mendapatkan gol yang layak mereka dapatkan, ketika umpan silang Gonzalo Castro dalam situasi tendangan penjuru tepat sasaran dan Hemed yang berdiri cukup bebas berhasil menyundul bola ke gawang Iker Casillas.

Mourinho tak puas dengan penampilan anak asuhnya, dan kemudian menarik keluar Lassana Diarra untuk digantikan Higuain saat jeda.

Masuknya Higuain tak banyak mengubah permainan hingga memaksa Mourinho menambah daya dobrak dengan memasukkan Kaka untuk Alvaro Arbeloa.

Madrid pun bermain lebih kreatif, dan 13 menit sesudah Kaka masuk, umpan terobosan Mesut Ozil dimanfaatkan Higuain untuk menyamakan kedudukan, ketika tendangannya mengecoh kiper Aouate karena membentur kaki bek Mallorca.

Angin pun memihak Madrid, dan Callejon berhasil menjadi pahlawan dengan menjebol gawang Aouate saat terjadi kemelut di gawang Mallorca.

Kemenangan tandang beruntun ketujuh ini membuat Real Madrid untuk sementara unggul delapan poin atas peringkat kedua Barcelona, yang baru ditantang Real Betis Minggu (15/1), sementara Mallorca tetap berjarak tiga poin dari zona degradasi
PERSEPSI YANG SALAH TENTANG “KEBAHAGIAAN”
Oleh: Muhammad Irwan Khoiruddin
bahagia
Berapa banyak orang di dunia ini yang hidupnya dipenuhi rasa kegelisahan dalam hatinya dan kebingungan yang tak berujung hanya karena persepsi yang salah tentang kebahagiaan. Sebenarnya apa itu kebahagian itu? Megapa banyak orang sulit untuk meraihnya? Apakah meraka tidak bisa menemukan kebahagiaan? Atau mereka menemukan hal yang mirip dengan kebahagiaan tetapi sesungguhnya bukan kebahagiaan?
Pertanyaan ini sudah muncul sejak berabad-abad yang lalu dan misteri kebahagiaan ini masih saja belum menemukan jawaban yang tuntas, disini saya akan mencoba untuk menoba mendevinisikan kebahagian tersebut,
Menurut saya sebenarnya mereka itu bukannya tidak menemukan kebahagiaan, hanya saja mayoritas orang salah dalam mengartikan kebahagiaan tersebut.
Bagaimana tidak? karena sesunguhnya kebahagiaan itu hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang pandai dalam meng-syukuri dan tabah dengan segala sesuatu yang terjadi pada dirinya didunia ini 2 sifat ini muncul karena keyakinan seseorang akan tuhan. Maka jika sesorang telah hidup sebagaimana mestinya dan ketika kegagalan menderanya dia tak berputus asa atas kegaglan tersebut dan ketika keberhasilannya dalam suatu usaha ia raih, sombong dan congkak bukanlah sifat yang akan terlihat darinya.
Namun yang terjadi pada saat ini bukanlah seperti cerita diatas,oleh karenanya disini saya akan menyebutkan beberapa hal yang menyebabkan kebahagiaan itu sulit kita raih agar dapat kita hindari dan menjadikannya sebagai solusi terbaik dalam meraih kebahagiaan yang hakiki dalam kehidupan,
Pertama : Manusia cenderung mencari kebahagiaan dengan cara menemukan benda-benda yang diluar yang mereka anggap bisa membahagakan, dalam hal ini yang berperan penting adalah uang, kebahagian seringkali ditafsirkan dengan uang,harta benda dan kekayaan sebab mereka berkeyakinan bahwa kebhagiaan adalah kemampuan ketika kita bisa mendapatkan apapun yang kita iniginkan dan solusi terbaik untuk mendapatkanya adalah uang. Ini yang membuat diri kita mencurhkan segenap tenaga dan pikiran demi memperolehnya.
Yang menarik dalam hal ini ternyata uang bukannya bisa membuat kita merasa bahagia tetapi justru rasa tidak puas. Semaki kita memperoleh uang maka semakin tidak puas pula diri kita dengan hasil yang telah kita peroleh dan dari keidak puasan ini maka sudah pasti kebhagian bukanlah hal yang kita peroleh.
Kedua : Manusia sreingkali memaknai kebhagiaan dengan kesenangan dan kenikmatan. Setiap orang memang senantiasa mencari kesenagna dan menghindari kesakitan, ini sudah menjadi fitrah dari manusia tanpa terkecuali, namun seringkali manusia hanya mempunayai perspektif jangka pendek yang menyebabkanya jatuh kedalam jurang ketidakbhagiaan karena manusia sringkali terpedaya pada kenikmatan dan kesenangan yang padahal ujungya menghantarkan pada penderiataan yang jauh kebih mendalam.
Mendapatkan uang se-banyak-banyaknya dengan cara yang mudah adalah kesenangan, tapi orang lupa bahwa diujung kebahagiaannya dia harus membayar dengan penderitaan telah menantinya misalkan jika ia harus menghadapi hukuman karena korupsi, tergoda dalam kesenangan seks yang secara kasak mata terlihat bahwa itu adalah bentuk dari kebhagiaan dan terlihat sangat menyenagkan untuk kemudian harus menuai hancurnya kredibilitas.

Ke empat : ketidak percayaanya manusia akan hukum alam yaitu hukum sebab-akibat yang telah diatur oleh tuhan didunia sebagai cara Tuhan untuk intervensi dunia ini karena setiap perbuatan dialam ini akan ada akibatnya, tidak ada yang gratis.
Segala kebaikan pasti akan berakibat kebaikan pula meski tidak terjadi secara langsung begitu pula sebalinya. Banyak orang berfikiran bahwa hukum alam ini adalh relatif dan brfikir bahwa dia bisa mengakali hukum alam, mungkin pemikiran inilah yang menyebabkan manusia tak segan-segan melakukan kejahatan meski merka tau bahwa setiap keburukan akan menuai keburukan.
Pemikiran sperti ini sesungguhnya mencerminkan bahwa manusia tidak sepenuhnya percaya pada Hukum-Hukam Tuhan, ketika kita melakukan kejahatan sekecil apapun maka sesungguhnya kita telah merusak kbahagiaan kita sendiri. Ingatlah bahwa jiwa manusia itu suci pada fitrahnya, maka jika kita melakukan kejahatan sudah pasti muncul rasa gelisah, tidak tenang dan perasaan dikejar-kejar rasa bersalah, sesorang yang melakukan kejahatan bisa saja mersa gembira atas kejahatannya sendiri. tapi tidak bisa di pungkiri dibalik kesenagnya itu rasa tidak tenang dan tidak damai selalu inggap dihatinaya. Batas kebahagiaan manusia itu adalah kebaikan, ketika seorang manusia keluar gari jalur kebaikan maka hatinya akan gelisah dan akan kembali damai lagi jika ia kembali kepada kebaikan.
Maka pastikanlah Langkah-langkah Terbaik mu untuk masa depan mu yang telah direncanakan.
Penerus : http://www.facebook.com/profile.php?id=100002224677712(Dwi aji saputra)

Selamat datang

Welcome to all visitor..hehe